Ruang Lingkup Geografi
Studi
geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi
itu dilakukan analisis persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau
masalah dalam suatu ruang.
Menurut
Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut. (1) distribusi
dan hubungan timbal balik antara manusia di permukaan bumi dengan
aspek-aspek keruangan permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi. (2)
hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya
sebagai bagian studi perbedaan area. (3) kerangka kerja regional dan
analisis wilayah secara spesifik.
Pengertian
tentang geografi di atas menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam
geografi ternyata sangat luas. Oleh karena itu, perlu adanya batasan
yang menjadi ruang lingkup bahasan geografi. Ruang lingkup bahasan
geografi terdiri dari 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
Geografi Fisik: Geografi fisik mempelajari gejala-gejala alam di permukaan bumi yang meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi, serta tentang proses-proses fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
Geografi Fisik: Geografi fisik mempelajari gejala-gejala alam di permukaan bumi yang meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi, serta tentang proses-proses fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
Geografi Sosial: Geografi
sosial mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia di bumi dan
interaksinya dengan lingkungan, baik dalam lingkungan sosial, ekonomi,
maupun budaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi sosial
(geografi manusia) mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap
lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia.
Geografi Regional: Geografi
regional mempelajari topik atau bahasan khususnya yang mencakup suatu
daerah atau wilayah tertentu. Geografi regional merupakan bahasan yang
menyeluruh, baik dari aspek fisik ataupun sosial sehingga dianggap
sebagaio bentuk tertinggi dalam geografi.
Ruang
lingkup ilmu geografi secara umum meliputi semua gejala geosfer, baik
gejala alam maupun gejala sosial, serta interaksi antara manusia dengan
lingkungannya. Ruang lingkup studi ilmu geografi yaitu:
- Kajian terhadap wilayah (regional);
- Interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman wilayah;
- Persebaran dan kaitan antara penduduk (manusia) dengan aspek-aspek keruangan dan usaha manusia untuk memanfaatkannya
Ruang Lingkup Kajian Geografi Regional
1. Apa yang menjadi ruang lingkup kajian geografi regional?
Geografi
regional dianggap sebagai studi tentang variasi penyebaran gejala dalam
ruang di wilayah tertentu baik secara lokal, negara maupun benua. Yang
dibicarakan semua gejala di wilayah yang bersangkutan baik gejala fisik
maupun manusia.
Geografi Regional mengkaji:
a. Lokasi (location)
lokasi
adalah konsep geografi terpenting, karena lokasi dapat menunjukkan
posisi suatu tempat, benda atau gejala di permukaan bumi. Lokasi dapat
menjawab pertanyaan di mana (where) dan mengapa di sana (why is it thre)
tidak di tempat lain.
Lokasi
adalah posisi suatu tempat, benda, gejala, peristiwa lain. Ada dua
komponen lokasi yaitu arah dan jarak. Arah menunjukkan posisi suatu
tempat bila dibandingkan dengan tempat dimana kita berada. Sedangkan
jarak adalah ukuran jauh atau dekatnya dua benda atau gejala tersebut.
Ada dua macam lokasi, yaitu:
1. Lokasi Absolut
Lokasi
absolut adalah posisi sesuatu berdasarkan koordinat garis lintang dan
garis bujur. Lokasi absolut ini mutlak adanya dan dapat dipercaya karena
massa daratan relatif tetap, perubahannya kecil sekali dan berlaku umum
di seluruh dunia. Melalui lokasi absolut kita dapat mengetahui jarak
dan arah suatu tempat ke tempat lain di permukaan bumi.
2. Lokasi Relatif
Lokasi
relatif adalah posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi daerah
sekitarnya. Kondisi dan situasi disini dapat berupa kondisi fisik,
sosial, ekonomi, budaya dan keberadaan transportasi dengan daerah
disekitarnya. Seperti Indonesia terletak diantara dua samudera dan dua
benua. Dilalui oleh dua jalur pegunungan dunia. Secara sosial budaya
Indonesia merupakan tempat yang strategis karena berada di daerah
persilangan antara dua budaya yang berbeda yaitu Asia dan Australia.
Kedua benua tersebut mempunyai kondisi fisik dan corak kehidupan yang
berbeda.
b. Tempat (place)
tempat
dapat mencerminkan karakter fisik dan sosial suatu daerah. Suatu tempat
dibentuk oleh karakter fisik (seperti iklim, jenis tanah, tata air,
morfologi, flora dan fauna) dan manusia yang hidup di dalamnya (seperti
jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan penduduk, pendidikan,
pendapatan dan kebudayaannya).
Dalam
mengkajisuatu tempat, kita dapat melihatnya dari dua aspek yaitu site
dan situasi. Site berkenaan dengan kondisi internal suatu tempat atau
daerah, seperti iklimnya, keadaan tanah, topografi, penduduknya, dan
segala sumber daya yang terkandung di dalamnya.
Situasi adalah kondisi eksternal suatu tempat atau kondisi suatu tempat bila dibandingkan dengan daerah lainnya.
c. Hubungan Timbal balik (interelasi)
setiap
gejala dipermukaan bumi ini pada dasarnya adalah hasil hubungan timbal
balik antara berbagai faktor. Hubungan ini dapat berupa antar faktor
fisik, faktor fisik dengan manusia dan antar faktor manusia.
Contoh
hubungan antar faktor fisik: ketinggian tempat dengan faktor iklim
makro; kemiringan lereng dengan erosi; kesuburan lahan dengan jenis
batuan; ketersediaan air tanah dengan curah hujan.
Contoh hubungan antara faktor manusia: perdagangan; transportasi; komunikasi dan organisasi.
Contoh
hubungan antara faktor manusia dan faktor fisik: penggundulan hutan
oleh manusia yang dapat menimbulkan banjir; penggalian bahan tambang
yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan; irigasi untuk
pengairan; industri yang dapat meningkatkan daya dukung lahan dan
pemanfaatan sinar matahari untuk sumber energi dan pertanian
(greenhouse).
d. Gerakan (movement)
Setiap
gejala di permukaan bumi mengalami gerakan. Gerakan obyek tersebut ada
yang tampak dan tidak tampak. Gerakan ini menjadi kajian geografi untuk
memahami latar belakang terjadinya suatu gejala atau fenomena di
permukaan bumi dan dampaknya terhadap gejala atau fenomena lain.
Contohnya adalah terjadinya berbagai macam usaha tani sebagai akibat
dari adanya perbedaan iklim; perbedaan iklim disebabkan oleh adanya
sirkulasi udara secara global di atmosfer.
e. Perwilayahan (regionalisasi)
Tema
yang paling mendasar dari studi geografi adalah region, adapun kajian
utamanya adalah berbagai bentuk region dan perubahannya. Regionalisasi
pada dasarnya adalah pengklasifikasian atau pengelompokan data kedalam
data sejenis. Dari pengelomp[okan tersebut maka akan tampak daerah yang
menunjukkan persamaan dan perbedaan. Kesatuan daerah yang menunjukkan
karakteristik tertentu sehingga dapat dibedakan dengan daerah lainnya
disebut region. Karakteristik atau ciri khas daerah suatu tempat itu
dapat berupa karakteristik aspek fisik, manusia atau gabungan keduanya.
Jenis region menurut Stephen L.J. Smiith:
1. region
apriori : region yang dibuat tidak berdasarkan regionalisasi secara
metodologis, jadi unsur kesamaannya dibentuk oleh pandangan yang
bersifat individual atau kepentingan tertentu seperti unsur politik,
kebiasaan setempat atau keuntungan-keuntungan lainnya secara sepihak.
2. region formal atau regional homogenius : region yang dibentuk karena adanya kesamaan kenampakan secara internal.
3. regional fungsional : region yang dibentuk oleh tinggi atau rendahnya derajat interaksi antar tempat di permukaan bumi.
Pembagian regionalisasi berdasarkan presepsi individual yaitu:
1. Region uniform atau formal
Region
uniform atau region statis yaitu region yang dibentuk oleh adanya
kesamaan kenampakan, termasuk iklim, vegetasi, tanah, landform,
pertanian atau penggunaan lahan lain.
2. Region nodal
Region nodal atau region dinamis ditandai oleh gerak dari dan ke pusat. Pusat ini disebut sebagai node.
Region
nodal dikatakan dinamis sebab didefinisikan sebagai gerakan bukan objek
yang statis dan terdapat fungsi suatu tempat sebagai pusat sirkulasi.
Terdapat 4 unsur yang esensial dalam struktur regional nodal, yaitu:
1. adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia
2. adanya node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara terorganisir
3. adanya wilayah yang makin meluas
4. adanya jaring-jaring rute tempat tukar-menukar berlangsung
2. Apa unsur-unsur esensial dalam geografi regional?
Geografi
regional mempelajari hubungan yang bertautan antara aspek-aspek fisik
dengan aspek-aspek manusia dalam kaitan keruangan di suatu wilayah
(region) tertentu. Melalui interpretasi dan analisis geografi regional
maka ciri khas suatu wilayah dapat ditonjolkan sehingga perbedaan antar
wilayah akan nampak semakin jelas.
Geografi
regional adalah geografi yang mempelajari kewilayahan atas dasar luas
dan sempitnya daerah tersebut. Jadi, unsur esensial dalam geografi
adalah region atau wilayah. Region
adalah suatu wilayah yang mempunyai kesamaan yang dapat dilihat dari
unsur fisikal, unsur manusia maupun gabungan antara keduanya.
Wittlesay mengemukakan unit-unit region dapat dibentuk oleh:
1. kenampakan iklim saja, tanah saja, sehingga menunjukkan areal saja.
2. multiple
feature region (region yang menunjukkan kenampakan majemuk seperti
gabungan antara jenis tanah dan tumbuhan, tumbuhan dengan budidaya
bercocok tanam).
3. region total atau compage yang terdiri atas banyak unsur fisik dan manusianya seperti provinsi, negara atau kawasan tertentu.
Bintarto mengemukakan bahwa region dapat dilihat dari:
1. a. Keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu (region uniform)
b. wilayah dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan dengan garis melingkar (nodal region)
2. a. Generic region, klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya, fungsinya diabaikan.
b.
spesific region, klasifikasi wilayah berdasarkan kekhususannya
merupakan daerah tunggal mempunyai ciri-ciri geografi yang khusus.
3. wilayah yang dalam klasifikasinya menggunakan metode statistik deskriptif.
Ruang Lingkup Geografi
Studi
geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi
itu dilakukan analisis persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau
masalah dalam suatu ruang.
Menurut
Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut. (1) distribusi
dan hubungan timbal balik antara manusia di permukaan bumi dengan
aspek-aspek keruangan permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi. (2)
hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya
sebagai bagian studi perbedaan area. (3) kerangka kerja regional dan
analisis wilayah secara spesifik.
Berdasarkan
uraian tersebut terlihat, bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas
dari aspek alamiah dan aspek insaniah yang menjadi obyek studinya. Aspek
itu diungkapkan dalam satu ruang berdasarkan prinsip-prinsip
penyebarannya, relasinya, dan korologinya. Selanjutnya prinsip relasi
diterapkan untuk menganalisis hubungan antara masyarakat manusia dengan
lingkungan alamnya yang dapat mengungkapkan perbedaan arealnya, dan
penyebaran dalam ruang. Akhirnya prinsip, penyebaran, dan korologi pada
studi geografi dapat mengungkapkan karakteristik suatu wilayah yang
berbeda dengan wilayah lainnya sehingga terungkap adanya region-region
yang berbeda satu sama lain.
Untuk
mengunkanpan fenomena atau permasalahan yang terjadi digunakan
pertanyaan-pertanyaan geografi. Untuk pertanyaan what? Geografi dapat
menunjukkan fenomena apa yang terjadi? Untuk pertanyaan when, geografi
dapat menunjukkan kapan peristiwa itu terjadi. Untuk pertanyaan where?
Geografi dapat menunjukkan lokasi terjadinya peristiwa. Untuk pertanyaan
why? Geografi dapat menunjukkan relasi-interelasi-interaksi-integrasi
gejala-gejala itu sebagai faktor yang tidak terlepas satu sama lain.
Untuk pertanyaan how? Geografi dapat menunjukkan kualaitas dan kuantitas
gejala dan interelasi/interaksi gejala-gejala tadi dalam ruang yang
bersangkutan.
Objek Studi Geografi
|
Secara umum objek studi geografi di bagi menjadi dua bagian yaitu:
Objek Material
Objek
material yaitu segala sesuatu baik berupa materi atau berupa gejala
geografi yang terjadi dalam ruang (geosfer) yang dipelajari oleh
geografi. Karena ruang lingkupnya geosfer maka objek studi material
ini berada di 5 bagian geosfer yaitu:
contoh
dalam bentuk materinya yaitu: batuan dengan berbagai jenisnya, gunung
dengan tipe dan ketinggianya. Sedangkan  dalam bentuk fenomena dan
gejala geografi misalnya gempa, pergerakan lempeng tektonik,
Hidrosfer.
Adalah bagian dari geosfer dalam bentuk lapisan perairan yang
tersebar di lautan, tanah, permukaan tanah, atmosfer (udara), maupun
dalam bentuk padat, cair, gas
Contoh
dalam bentuk materi yaitu air, salju, uap (gas) dan dalam bentuk
gejala geografi yaitu: pasang surut, arus laut, pergerakan air tanah
dan lain-lain
Contoh
dalam bentuk materi: awan, udara beserta materi penyusunnya dan dalam
bentuk gejala geografi yaitu: perubahan unsur-unsur cuaca
![]() ![]()
Contoh materinya: flora dan fauna dan gejalanya: persebarannya, habitatnya (kondisi ruangan yang mendukungnya)
![]()
Contohnya kehidupan biologisnya (kelahiran, kematian), kehidupan sosialnya, aktivitas ekonominya, budayanya dan lain-lain
![]() ![]()
Objek Formal
Yaitu sudut pandang dan cara berpikir terhadap objek material yang berupa materi atau gejala geografi yang ada di geosfer. Cara pandang dan cara berpikir ini dapat melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan. |
PRINSIP-PRINSIP ILMU GEOGRAFI
Prinsip-prinsip dalam ilmu Geografi antara lain :
1. Prinsip Penyebaran
Merupakan
prinsip dasar dalam mengkaji setiap gejala dan fakta geografi, baik
gejala alam maupun manusia. Prinsip ini memandang bahwa setiap gejala
dan fakta di permukaan bumi tersebar secara tidak merata antara satu
wilayah dengan wilayah lainnya. Suatu gejala geografi bisa terlhat
terkumpul dalam jumlah yang padat dan banyak, tetapi di satu tempat lain
terlihat sangat jarang dan sedikit.
Misalnya : persebaran pola permukiman penduduk
2. Prinsip Interelasi
Digunakan untuk melihat pola hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya, meliputi hubungan antara :
a. Faktor fisik dengan faktor fisik lainnya
Misal : hubungan antara mata air panas dengan energi panas bumi di sekitar gunung berapi
b. Faktor fisik dengan faktor manusia
Misal : hubungan antara manusia dengan cara bertani di lahan miring dengan membuat terasering (sengkedan)
c. Faktor manusia dengan faktor manusia lainnya.
Misal : mengkaji tentang kehidupan di desa dengan jenis mata pencaharian
Dengan
memperhatikan pola hubungan antar gejala dan fakta geografi pada suatu
wilayah, akan dapat diketahui karakteristik gejala-gejala tersebut
secara kualitatif. Dengan bantuan ilmu statistik, hubungan antar
fenomena dapat di analisa/diukur secara kuantitatif
3. Prinsip Deskripsi
Merupakan
prinsip yang menggambarkan lebih jauh terhadap persebaran dan hubungan
interelasi antara fakta dan gejala di permukaan bumi. Untuk menyajikan
gejala secara komprehensif dapat dimulai dengan mengajukan pertanyaan
5W1H, sedangkan bentuk penyajiannya dapat berupa kata-kata, tulisan,
tabel, grafik dan peta.
4. Prinsip Keruangan (Korologi)
Merupakan
prinsip yang meninjau gejala, fakta dan masalah geografi dari
penyebaran, interelasi dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut
pandang geografi adalah permukaan bumi secara keseluruhan yang membentuk
suatu fungsi.
Ilmu Bantu dan Sarana Bantu Geografi
Untuk
mempermudah dalam mempelajari geografi diperlukan sarana bantu, antara
lain tabel, diagram, grafik, dan peta. Sarana bantu tersebut digunakan
untuk melihat secara tidak langsung atas gejala fisik dan sosial,
persebaran, hubungan, serta susunan keruangannya.
Tabel- Tabel menjadi sarana bantu geografi karena memuat data, baik berupa kata, kalimat, ataupun angka tentang fenomena di permukaan bumi. Data tersebut disusun secara bersistem (sistematis), yaitu urut ke bawah atau ke samping dalam lajur dan deret tertentu dan diberi garis pembatas sehingga mudah untuk disimak.
Informasi yang disusun dalam tabel disesuaikan dengan tema atau topik yang disampaikan, contohnya berikut ini.
Tabel- Tabel menjadi sarana bantu geografi karena memuat data, baik berupa kata, kalimat, ataupun angka tentang fenomena di permukaan bumi. Data tersebut disusun secara bersistem (sistematis), yaitu urut ke bawah atau ke samping dalam lajur dan deret tertentu dan diberi garis pembatas sehingga mudah untuk disimak.
Informasi yang disusun dalam tabel disesuaikan dengan tema atau topik yang disampaikan, contohnya berikut ini.
Tabel Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi di Indonesia Tahun 2000
Tabel Kelembapan Udara Rata-Rata Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000
Tabel Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000
Tabel Rumah Sakit dan Kapasitas Tempat Tidur Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000
Tabel Produksi Jagung Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000
Tabel Kelembapan Udara Rata-Rata Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000
Tabel Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000
Tabel Rumah Sakit dan Kapasitas Tempat Tidur Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000
Tabel Produksi Jagung Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000
Diagram- Diagram termasuk sarana bantu geografi yang digunakan untuk menjelaskan fenomena geosfer dengan melukiskan bagian-bagiannya dan cara kerjanya secara berurutan, biasa disebut dengan diagram arus.
Grafik- Grafik termasuk sarana bantu geografi yang menunjukkan naik dan turun atau pasang surut suatu gejala atau fenomena tertentu antarwaktu dengan menggunakan garis. Sebagai contoh adalah grafik tentang pertumbuhan penduduk dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2000.
Peta- Peta termasuk sarana bantu geografi karena memuat bermacam-macam data dari permukaan bumi yang dapat diinformasikan. Untuk memudahkan penyampaian informasi, peta dibuat dengan ukuran, tema, dan topik tertentu, antara lain sebagai berikut.
Peta Kepadatan Penduduk Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000
Peta Transportasi Laut di Indonesia
Peta Jenis Tanah di Indonesia
Peta Geologi di Indonesia
Peta Objek Wisata di Indonesia
Dua
aspek pokok geografi, yaitu aspek fisik dan aspek sosial dipelajari
oleh ilmu-ilmu yang menjadi ilmu penunjang geografi. Ilmu penunjang
geografi sangat diperlukan mengingat luasnya bahasan dalam geografi.
Mengingat bahwa di dalam objek materialnya begitu luas, maka seorang
geografer harus memahami pula ilmu-ilmu lain yang berfungsi sebagai
penunjang geografi yaitu antara lain:
| |
a.
|
Geologi,
adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk permukaan bumi akibat
tenaga dari dalam bumi (endogen: vulkanisme, tektonisme, gempa bumi),
termasuk struktur, komposisi dan sejarahnya. Dalam kehidupan
sehari-hari Geologi bermanfaat dalam bidang pertambangan. Untuk
mencari bahan tambang diperlukan pengetahuan formasi dan umur dari
batu-batuan.
|
b.
|
Geomorfologi,
adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka bumi serta
perubahannya akibat tenaga dari luar (Exogen: pelapukan, erosi,
sedimentasi). Bahan-bahan galian yang berasal dari endapan dapat
diketahui berdasarkan sejarah geomorfologinya atau sebaliknya. Contoh
bahan endapan: pasir, tanah liat, dsb.
|
c.
|
Meteorologi,
adalah ilmu yang mempelajari atmosfer, yaitu tentang udara, cuaca,
suhu, angin, awan, curah hujan, radiasi matahari, dan sebagainya.
Meteorologi sangat penting bagi informasi cuaca terutama untuk
penerbangan, pelayaran, pertanian dan industri.
|
d.
|
Hidrologi,
adalah ilmu yang mempelajari tentang air di permukaan bumi/tanah, di
bawah tanah; termasuk sungai, danau, mata air, air tanah dan
rawa-rawa. Dalam kehidupan sehari-hari penting untuk mengetahui
lapisan yang mengandung cadangan air yang cukup misalnya untuk
industri dan peternakan.
|
e.
|
Klimatologi,
adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim dan kondisi rata-rata
cuaca. Untuk pertanian dan industri atau keperluan yang lain,
mengetahui sifat iklim dan cuaca setempat sangat penting. Contoh untuk
mendirikan pabrik kerupuk tentu bukan di daerah yang curah hujannya
tinggi.
|
f.
|
Antropologi,
adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia khususnya mengenai ciri,
warna kulit, bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya. Adatistiadat
penduduk perlu diketahui untuk mengetahui kebiasaan sehari-hari,
barang yang diperlukan, bahan makanan yang dikonsumsi, dsb.
|
g.
|
Ekonomi,
adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhannya. Untuk melestarikan usaha perlu diketahui antara lain
bagaimana memperoleh untung, menjual barang, menentukan “nilai”
barang, memilih tempat berjualan, dsb.
|
h.
|
Demografi,
adalah ilmu yang mempelajari dan menguraikan tentang penduduk.
Komposisi penduduk, jumlah penduduk dan sebagainya perlu diketahui
untuk menentukan pola konsumsi penduduk terhadap barang tertentu.
Ilmu-ilmu Pendukung Geografi Untuk dapat menemukan kegiatan studi, geografi didukukung oleh sejumlah ilmu.Dalam lingkup kajian fisik, geografi didukung oleh beberapa displin ilmu sebagai berikut: 1. Geologi, yaitu ilmu yang mendukung studi geografi dalam menjelaskan bagaimana bumi terbentuk dan bagaimana bumi terbentuk dari waktu kewaktu. Geologi berkaitan dengan komposisi, sejarah pembentukan, struktur bumi, termasuk pembentukan-pembentukan masa lalu yang pernah muncul di planet bumi. 2. Geomorfologi, yaitu ilmu yang secara khusus mengkaji bentuk lahan (landform) yang membentuk konfigurasi permukaan bumi dan menekankan cara terjadi dan perkembangan serta konteks kelingkunganya. 3. Oseanografi, yaitu ilmu pengetahuan dan studi eksplorasi mengenai lautan serta semua aspek yang terdapat di dalamnya. Studi tersebut antara lain mengenai sedimen dan batuan yang membentuk dasar laut ,interaksi antara laut dan atmosfera, pergerakan air laut, serta tenaga yang menyebabkan adanya gerakan tersebut, baik tenaga yang berasal dari dalam maupun berasal dari luar. 4. Hidrologi, yaitu ilmu yang berhubungan dengan air di bumi, terjadinya, sirkulasinya dan sebarannya, sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi terhadap lingkungan, termasuk kaitanya dengan makhluk hidup. 5. Meteorologi dan Klimatologi yaitu ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan mebicarakan berbagai peristiwa dalam udara. Meteorologi mengkaji keadaan cuaca, yaitu keadaan atmosfer dalam suatu tempat dalam waktu terbatas. Adapun klimatologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala cuaca yang bersifat umum, dan jangka waktu yang relatif lama dan daerah yang dikaji relatif luas. 6. Biogeografi, yaitu ilmu yang mempelajari persebaran organisme dalam ruang dan waktu, serta factor-faktor yang mempengaruhi, membatasi, atau menentukan pola persebaran jenis. Biogeografi menguraikan keadaan lingkungan fisik, biologi, evolusi, dan jenis makhluk hidup, yang satu sama lain saling berinteraksi, dan menyebar seperti sekarang ini. 7. Ilmu tanah. Secara umum ilmu tanah merupakan ilmu yang mempelajari hal atau sifat-sifat tanah. Ilmu ini dapat dibagi menjadi 2 kelompok utama, yaitu Pedologi dan Edaphologi. Pedologi ialah ilmu tanah yang mempelajari tanah sebagai suatu bagian dari dalam dan berada di kulit bumi, yang menekankan hubungan antara tanah itu sendiri dan faktor-faktor pembentuknya. Edaphologi adalah ilmu tanah yang mempelajari tanah sebagai alat produksi pertanian, yang menekankan hubungan antara tanah dan tanaman. Ilmu ini erat hubunganya dengan cabang-cabang ilmu agronomi seperti fisiologi, biokimia, dan pertanian. 8. Astronomi. Mengkaji benda-benda langit di luar atmosfer bumi, seperti matahari, bulan, bintang, planet, dll 9. Geokemistri. Mengkaji komposisi kimiawi kulit bumi dan perubahan-perubahan yang berlangsung di dalamnya. Dalam lingkup kajian Manusia, geografi didukung oleh beberapa ilmu antara lain: 1. Demografi (Geografi Penduduk). yang mempelajari /mengkaji tentang penduduk, seperti kelahiran, kematian, migrasi. 2. Ekonomi (Geografi ekonomi). Mengkaji tentang usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran serta gejala-gejalanya dan hubungan timbal balik dari usaha tersebut. Geografi ekonomi membahas bagaimana manusia mengeksploitasi sumber daya alam, menghasilkan barang-barang konsumsi, persebaran kegiatan produksi, dan interaksi wilayah. 3. Sosiologi(Geografi Sosial). Mengkaji sruktur proses-proses sosial. termasuk perubahan sosial . Geografi sosial membahas lingkungan manusia yang di dalamnya termasuk proses, struktur, dan perubahan sosial sehingga memiliki kesamaan dan perbedaan dengan wilayah lain dalam konteks keruangan. 4. Antropologi( Antropogeografi dan Geografi Budaya). Mengkaji tentang manusia, baik fisik maupun kebudayaannya. Geografi Budaya mengkaji proses-proses kebudayaan sehuhubungan dengan konteks spasial, karena kebudayaan yang terdapat di bumi merupakan karakteristik dari suatu wilayah. 5. Geografi Desa dan Geografi Kota. Mengkaji tentang ciri, pola, struktur, lingkungan, dan interaksi keruangan dari penduduk desa dan penduduk kota. 6. Geografi politik. Mengkaji kondisi-kondisi geografis ditinjau dari sudut pandang politik atau kepentingan negara. 7. Paleontologi. Mengkaji tentang fosil-fosil serta bentuk-bentuk kehidupan dimasa purba. 8. Geografi regional. Mengkaji suatu kawasan tertentu secara khusus, misalnya Asia Tenggara, Eropa Barat, Timur Tengah Selain kajian fisik dan kajian manusia ,sekarang ini telah berkembang cabang geografi teknik dan ilmu pendukungnya antara lain: 1. Kartografi adalah ilmu dan seni yang menggambarkan permukaan bumi pada bidang datar dengan menyajikan data hasil pengukuran dan pengumpulan data gejala permukaan bumi yang telah dilakukan oleh surveyor, geograf, dan kartograf sehingga informasi pada peta mudah dibaca, dimengerti, dan ditafsirkan sesuai dengan maksud dan tujuannya. 2. Penginderaan Jauh( Remote Sensing) adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi mengenai obyek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadp obyek, daerah, atau gejala yang dikaji. 3. Sistem Informasi Geografi ( SIG) adalah teknik geografi untuk menyajikan overlay sejumlah peta tematik sehingga menghasilkan informasi baru dalam setiap produk analisisnya 4. Geofisika. Mengkaji sifat-sifat bumi bagian dalam dengan metode teknik fisika, seperti mengukur gempa bumi, gravitasi, dan medan magnet. |
MANFAAT GEOGRAFI
Kajian
geografi adalah intraksi antara manusia dan lingkungan, sehingga
memberikan manfaat bagi manusia, baik individu maupun kelompok. Dalam
aktivitas pendidikan, geografi memberikan 2 sumbangan penting, yaitu
bersifat pendidikan (pedagosis) dan bersifat pembentukan kepribadian.
Ilmu geografi dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan hubungan antar gejala
permukaan bumi, seperti:
1. Sumbangan Pendidikan (Pedagosis)
Kajian geografi memberikan sumbangan yang bersifat pendidikan (pedagosis) diantaranya sebagai berikut:
a. Wawasan dalam Ruang
Geografi
melatih manusia untuk melakukan orientasi di bumi sebagai tempat
tinggalnya dan memproyeksikan dirinya dalam ruang. Orientasi dan
proyeksi tersebut meliputi semua unsure ruang, yaitu arah, jarak, luas,
dan bentuk.
b. Persepsi Relasi Antargejala
Gografi
dapat melatih kegiatan pengamatan dan pemahaman hubungan antargejala
yang terdapat dalam suatu bentang alam. Oleh karena itu, perlu adanya
kegiatan yang bersifat pengamatan lapangan atau kegiatan luar ruang (outdoor). Melalui kegiatan luar ruang tersebut kita dapat mengetahui setiap proses dan polda dari fenomena geosfer.
c. Pendidikan dan Keindahan
Buku-buku
geografi yang dilengkapi dengan gambar-gambar tentang fenomena geosfer
dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap keindahan alam. Namun,
pengamatan langsung terhadapan fenomena alam yang umum terdapat di
lingkungan sekitar dapat lebih meningkatkan kecintaan tersebut.
d. Kecintaan terhadap Tanah Air
Geografi
mengajak kita untuk menyadari tentang kekayaan dan kemiskinan sumber
daya di tempat tinggal kita. Geografi berusaha menjelaskan potensi
sumber daya yang ada di setiap wilayah sehingga dapat dimanfaatkan
secara bijaksana. Potensi sumber daya tersebut tentu saja diupayakan
untuk memnuhi kebutuhan hidup, baik masa sekarang maupun masa yang akan
datang.
e. Pemahaman Global
Geografi
memberikan wawasan tentang wikayah-wilayah yang luas selain wilayah
tempat tinggal kita. Kita dikenalkan pada sifat dan karakter tempat lain
sehingga kita dapat menilainya sesuai dengan sifat dan karakternya.
Pemahaman terhadap wilayah global ini memupuk sifat saling menghargai
dan menghormati antarbangsa.
2. Pembentukan Kepribadian
a. Kita dapat mengerti permasalahan sosial yang sangat kompleks sebagai akibat adanya perbedaan dalam lingkungan.
b. Kita dapat menghargai adanya fakta gejala geografi sehingga akan lebih memperhatikan berbagai masalah baik local maupun global.
c. Kita dapat mengetahui ketersediaan sumber daya alam yang perlu dimanfaatkan.
d. Kita dapat menghargai kondisi perekonomian dan cultural yang saling bergantung antardaerah.
e. Kita dapat membentuk kepribadian melalui refleksi atas lingkungannya dengan lingkungan orng lain.
Di
dalam kehidupan sehari-hari geografi memiliki manfaat yang sangat besar
bagi kehidupan manusia. Meskipun manfaat tersebut tidak secara langsung
dirasakan manusia. Contoh manfaat ilmu geografi dalam kehidupan
sehari-hari antara lain sebagai berikut:
1. Bidang Pertanian
Pertanian
merupakan sistem keruangan yang terdiri dari aspek fisik dan manusia.
Aspek fisik antara lain : lahan, iklim, air dan udara. Aspek manusia
meliputi tenaga kerja, tradisi, teknologi dan ekonomi masyarakat.
Analisis hubungan antara aspek fisik dengan manusia pada bidang
pertanian bermanfaat untuk menyusun sistem diversifikasi tanaman pada lahan pertanian, yang penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan lahan agar produktivitas tetap tinggi
2. Bidang Industri
Merupakan
tinjauan terhadap aspek industri pada hubungan antara aspek fisik dan
manusia. Aspek fisik yang bepengaruh terhadap kegiatan industri misalnya
lahan, bahan baku dan sumber daya energi. Sedangkan aspek manusia yang
penting untuk kegiatan industri adalah tenaga kerja, tradisi, teknologi,
konsumen dan pasar. Hasil analisis hubungan digunakan untuk menyusun
rencana pembangunan dan pengembangan industri. Sebagai contoh untuk
memeratakan persebaran penduduk maka sebaiknya pemerintah pengarahkan
penemapatan lokasi industri di daerah yang masih jarang penduduknya.